Cari Blog Ini

Rabu, 29 Januari 2014

TAMAN NASIONAL KUTAI di Sangkima



 A Journey in Tropical Rain Forest Trekking
December 2013 by Andi Cahyadi

Taman Nasional Kutai (TNK) sebenarnya hutan hujan tropis dataran rendah di Provinsi Kalimantan Timur, seluas 198.629 hektar. TNK berada di wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kutai Wilayah I Sengata. Secara administratif, TNK terletak di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kartanegara, Kota Bontang. 

  
Taman Nasional Kutai terbentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pemerintah Hindia Belanda (GB) Nomor 3843/AZ/1934. Luas awal lahan TNK di tahun 1934 adalah 2 juta hektare. Namun kemudian oleh Pemerintah Kerajaan Kutai ditetapkan menjadi Suaka Margasatwa Kutai melalui SK (ZB) Nomor 80/22-ZB/1936 dengan luas 306 ribu ha. Pada 1971, terbit SK Menteri Pertanian dengan No 30/Kpts/ Um/6/1971, tanggal 23 Juli 1971. SK itu menyebutkan bahwa beberapa bagian TNK dilepas yakni seluas 106 ribu ha, 60 ribu ha yang masih asli untuk HPH PT Kayu Mas dan sisanya untuk perluasan Industri pupuk dan gas alam.
 
Taman Nasional Kutai memiliki dua resor yang menjadi favorit bagi wisatawan dan peneliti yaitu Sangkima dan Prevab. Prevab resor terletak di dekat desa Swarga Bara, Kompleks KPC, Sengatta, Kutai Timur. Kali ini hanya akan dibahas mengenai Sangkima saja.



Sangkima terletak di jalan poros Bontang dan Sangata pada kilometer ke 37-40 dari Bontang dengan kendaraan darat sekitar 45 menit dari Bontang dan 20 menit dari Sengata. Taman nasional ini tepat berada di jalan utama sehingga akses darat dicapai dengan mudah dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.


Sebelum ke Sangkima atau sebelum masuk ke area taman nasional, alangkah lebih baik pelajari rute yang akan dilalui dari papan pengumuman. Jangan khawatir, sinyal Simpati dan juga Flexy cukup kuat di area hutan sehingga tidak perlu khawatir tersesat. Yang tak kalah penting siapkan kamera anda dengan membawa sedikit bekal minum dan makanan ringan untuk perjalanan.


Kawasan ini cukup banyak dikunjungi, karena aksesibilitasnya paling mudah. Keanekaragaman hayati dan vegetasinya juga menjadi tempat tujuan menarik bagi masyarakat local dan asing, pecinta alam dan peneliti dari berbagai negara. Sangkima menawarkan keindahan hutan alam dengan berbagai tumbuhan misalnya KAYU ULIN, berbagai jenis satwa liar seperti ORANG UTAN MORIO, OWA-OWA, BERUK, MONYET EKOR PANJANG dan berbagai jenis BURUNG.





Secara geografis, luas TNK terus mengalami penyusutan, terakhir pada tahun 1995, keluarlah SK Menhut SK No.435/Kpts/XX/1991 yang memuat tentang pembentukan calon Taman Nasional Kutai. Dalam SK itu disebutkan bahwa luasan TNK dikurangi 1.371 ha untuk keperluan perluasan kawasan Bontang dan PT Pupuk Kaltim. Jadilah sampai sekarang luas TNK adalah 198.629 ha.



Beberapa hal yang dapat dinikmati di dalam Taman Nasional Kutai diantaranya keindahan alamnya, flora dan fauna serta nuansa outbond-nya. Taman Nasional Kutai ini telah didesain sebagai area outbond yang menarik dengan jalur papan kayu ulin (broadwalk) yang menantang.


Taman Nasional Kutai Sangkima juga menyediakan pemandu untuk mengantar berkeliling. Atau, anda juga dapat berkeliling dengan menggunakan ketinting atau perahu motor.


Pengunjung juga dapat menguji adrenalin mereka dengan melewati jembatan gantung yang terbuat dari kayu besi. Jembatan ini cukup menarik dan menantang. Di tengah papan selebar setengah meter, anda dapat berayun di atas jembatan yang hanya bisa dinaiki oleh 5 orang saja.





Satu kilometer pertama pengunjung dapat berjalan santai dibawah lebatnya hutan tropis dengan menapak jalan boardwalk kayu ulin, menyeberang jembatan gantung, mengenali berbagai jenis pohon yang berumur ratusan bahkan ribuan tahun di kiri-kanan jalan boardwalk. Tidak sulit mengenali pohon karena sudah disediakan papan informasi yang berisi nama dan karakteristik pohon di dekatnya.


KAYU ULIN, pohon khas Kalimantan
Akhir dari jalan boardwalk adalah pohon kayu besi atau dikenal dengan KAYU ULIN (Eusideroxylon zwageri). Pohon Ulin dengan diameter 2,47 meter yang merupakan maskot dari Sangkima, berdiri kokoh agak condong dengan tinggi sekitar 25 meter (jika tidak patah ujungnya mungkin lebih tinggi lagi) diperkirakan umurnya sudah lebih dari 1000 tahun, kemegahannya bak Menara Pisa di tengah rimba atau pun menara Eiffel di tengah hutan atau mungkin Monas-nya Sangkima.



Sebagai pohon unggulan, Kayu Ulin memiliki peran penting dalam ekosistem Taman Nasional Kutai, sebagai sarang Orangutan Morio (Pongo pygmaeus morio) yang merupakan flagship species Taman Nasional Kutai. Tinggi kayu Ulin umumnya antara 20-30 meter dengan diameter 60-120 cm namun pada habitat yang sesuai dapat mencapai diameter hingga 2.47 meter seperti yang terdapat di obyek wisata Sangkima. Tumbuhnya terpencar atau mengelompok dalam hutan campuran namun sangat jarang dijumpai di habitat rawa-rawa.


Pohon ulin juga dikenal sebagai pohon Belian, Bulian, Bulin, Ulin, Ungalin, Onglen, Tebelia, Balian, Kayu Taba, Lampahang, Tabalien, Tabulin, Tadien, Taliun, Taluin, Tawudien, Telian dan di luar negeri dikenal sebagai Borneo ironwood (Inggris), Bois de Fer (Prancis), Borneo Eisenholz (Jerman), Belian (Malaysia), dan Tambulian (Filipina). Pohon Ulin mempunyai habitat terbatas dimana hanya tumbuh di hutan dataran rendah sampai dengan ketinggian 500 m. Kayu ulin di dunia hanya terdapat di Indonesia, Malaysia dan Filipina saja. Sungguh kayu yang langka.

PERISTIRAHATAN DI SANGKIMA
Jika cukup puas sampai di pohon Ulin raksasa, pengunjung dapat kembali dengan melalui jalan boardwalk semula. Namun jika ingin mendapatkan tantangan kedua perjalanan dapat dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak dibawah lebatnya hutan. Jika lelah dapat istirahat di batang-batang kayu yang rebah.

 
Menjejak lantai hutan, menyeberang jembatan kayu, mendaki bukit akan membawa pengunjung sampai di sebuah puncak bukit. Jika lelah atau sekedar ingin bersantai menghirup udara segar, mendengar kicauan burung dan suara satwa liar, pengunjung dapat istirahat di shelter yang telah disediakan.


Dari puncak bukit, pengunjung disuguhi pemandangan hutan tropis yang hijau dan lebih dramatis saat kabut putih turun menyapu hamparan hutan. Oh indahnya ciptaan Tuhan.

Di Pos Sangkima pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas air bersih, Balai Pertemuan Umum untuk sekedar istirahat, mushola dan sebuah kantin jika kehabisan air minum atau makanan kecil. Apabila ingin menginap disediakan fasilitas guest house yang dapat disewa. .

PERJALANAN KE SANGKIMA
Taman Nasional Kutai sangat mudah ditempuh dengan jalan darat karena tepat berada di Jalan Poros yang menghubungkan Kota Bontang dan Sangata di Kilometer 37-40. Awal perjalanan dimulai dengan tujuan ke Balikpapan, Kabupaten di ujung selatan Kalimantan Timur. Balikpapan dapat ditempuh dengan pesawat udara dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar serta dari wilayah Sulawesi seperti Manado dan Makasar. Sebagai gambaran, Garuda Indonesia bisa anda nikmati sekitar 500-700 ribu saja dari Bandar Udara Juanda Surabaya.

Dari Balikpapan, anda dapat memilih naik kendaraan umum atau sewa mobil. Rute yang ditempuh adalah Balikpapan-Samarinda dilanjutkan ke Bontang lalu ke Sangkima. Kendaraan umum dengan Bus dapat mencapai Balikpapan-Samarinda dengan biaya hanya sebesar 40 ribuan saja dilanjutkan dengan bus Samarinda –Sengata dengan biaya hanya 40 ribuan saja. Apabila anda menyukai tantangan, anda dapat naik motor Samarinda-Bontang selama 1.5 jam saja dilanjutkan Bontang-Sangkima hanya 30 menit saja.


Apabila anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Taman Nasional Kutai di Sangkima, anda bisa mendapatkannya di Balai Taman Nasional Kutai, Jl. Awang Long Tromol Pos I Bontang, telepon (0548)27218, Fax. (0548)22946, email atau kunjungi website. Selamat menikmati wisata alam yang pasti tidak akan terlupakan.