A Journey in Tropical Rain Forest Trekking
December 2013 by Andi Cahyadi
Taman Nasional Kutai
(TNK) sebenarnya hutan hujan tropis dataran rendah di Provinsi Kalimantan Timur,
seluas 198.629 hektar. TNK berada di wilayah
Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kutai Wilayah I Sengata. Secara administratif,
TNK terletak di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Kutai Timur,
Kabupaten Kartanegara, Kota Bontang.
Taman Nasional Kutai terbentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pemerintah
Hindia Belanda (GB) Nomor 3843/AZ/1934. Luas awal lahan TNK di tahun 1934
adalah 2 juta hektare. Namun kemudian oleh Pemerintah Kerajaan Kutai ditetapkan
menjadi Suaka Margasatwa Kutai melalui SK (ZB) Nomor 80/22-ZB/1936 dengan luas
306 ribu ha. Pada 1971, terbit SK Menteri Pertanian dengan No 30/Kpts/
Um/6/1971, tanggal 23 Juli 1971. SK itu menyebutkan bahwa beberapa bagian TNK
dilepas yakni seluas 106 ribu ha, 60 ribu ha yang masih asli untuk HPH PT Kayu
Mas dan sisanya untuk perluasan Industri pupuk dan gas alam.
Taman Nasional Kutai memiliki dua
resor yang menjadi favorit bagi wisatawan dan peneliti yaitu Sangkima dan
Prevab. Prevab resor terletak di dekat desa Swarga
Bara, Kompleks KPC, Sengatta, Kutai Timur. Kali ini hanya akan dibahas mengenai
Sangkima saja.
Sangkima terletak di jalan poros Bontang dan Sangata pada kilometer ke 37-40
dari Bontang dengan kendaraan darat sekitar 45 menit dari Bontang dan 20 menit
dari Sengata. Taman nasional ini tepat berada di jalan utama sehingga akses
darat dicapai dengan mudah dengan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Sebelum ke Sangkima atau sebelum masuk
ke area taman nasional, alangkah lebih baik pelajari rute yang akan dilalui
dari papan pengumuman. Jangan khawatir, sinyal Simpati dan juga Flexy cukup
kuat di area hutan sehingga tidak perlu khawatir tersesat. Yang tak kalah
penting siapkan kamera anda dengan membawa sedikit bekal minum dan makanan
ringan untuk perjalanan.
Kawasan ini cukup banyak dikunjungi, karena aksesibilitasnya paling
mudah. Keanekaragaman hayati dan vegetasinya juga menjadi
tempat tujuan menarik bagi masyarakat local dan asing, pecinta alam dan
peneliti dari berbagai negara. Sangkima menawarkan
keindahan hutan alam dengan berbagai tumbuhan misalnya KAYU ULIN, berbagai jenis satwa liar seperti ORANG UTAN MORIO, OWA-OWA, BERUK, MONYET EKOR PANJANG dan berbagai
jenis BURUNG.
Secara geografis, luas TNK terus mengalami penyusutan, terakhir
pada tahun 1995, keluarlah SK Menhut SK No.435/Kpts/XX/1991 yang memuat tentang
pembentukan calon Taman Nasional Kutai. Dalam SK itu disebutkan bahwa luasan
TNK dikurangi 1.371 ha untuk keperluan perluasan kawasan Bontang dan PT Pupuk
Kaltim. Jadilah sampai sekarang luas TNK adalah 198.629 ha.
Beberapa hal yang dapat dinikmati di dalam Taman Nasional Kutai
diantaranya keindahan alamnya, flora dan fauna serta nuansa outbond-nya. Taman Nasional Kutai ini
telah didesain sebagai area outbond
yang menarik dengan jalur papan kayu ulin (broadwalk)
yang menantang.
Taman
Nasional Kutai Sangkima juga menyediakan pemandu untuk mengantar berkeliling.
Atau, anda juga dapat berkeliling dengan menggunakan ketinting atau perahu
motor.
Pengunjung juga dapat menguji
adrenalin mereka dengan melewati jembatan gantung yang terbuat dari kayu besi.
Jembatan ini cukup menarik dan menantang. Di tengah papan selebar setengah
meter, anda dapat berayun di atas jembatan yang hanya bisa dinaiki oleh 5 orang
saja.
Satu kilometer pertama pengunjung dapat berjalan santai dibawah lebatnya
hutan tropis dengan menapak jalan boardwalk
kayu ulin, menyeberang jembatan gantung, mengenali berbagai jenis pohon yang
berumur ratusan bahkan ribuan tahun di kiri-kanan jalan boardwalk. Tidak sulit mengenali pohon karena sudah disediakan
papan informasi yang berisi nama dan karakteristik pohon di dekatnya.
KAYU ULIN, pohon khas
Kalimantan
Akhir dari jalan boardwalk
adalah pohon kayu besi atau dikenal dengan KAYU
ULIN (Eusideroxylon zwageri). Pohon Ulin dengan diameter 2,47 meter yang merupakan maskot dari
Sangkima, berdiri kokoh agak condong dengan tinggi sekitar 25 meter (jika tidak
patah ujungnya mungkin lebih tinggi lagi) diperkirakan umurnya sudah lebih dari
1000 tahun, kemegahannya bak Menara Pisa di tengah rimba atau pun menara Eiffel
di tengah hutan atau mungkin Monas-nya Sangkima.
Sebagai pohon unggulan, Kayu Ulin
memiliki peran penting dalam ekosistem Taman Nasional Kutai, sebagai sarang
Orangutan Morio (Pongo pygmaeus morio)
yang merupakan flagship species Taman
Nasional Kutai. Tinggi kayu Ulin umumnya antara 20-30 meter dengan diameter
60-120 cm namun pada habitat yang sesuai dapat mencapai diameter hingga 2.47
meter seperti yang terdapat di obyek wisata Sangkima. Tumbuhnya terpencar atau
mengelompok dalam hutan campuran namun sangat jarang dijumpai di habitat
rawa-rawa.
Pohon ulin juga dikenal sebagai pohon
Belian, Bulian, Bulin, Ulin, Ungalin, Onglen, Tebelia, Balian, Kayu Taba,
Lampahang, Tabalien, Tabulin, Tadien, Taliun, Taluin, Tawudien, Telian dan di
luar negeri dikenal sebagai Borneo
ironwood (Inggris), Bois de Fer
(Prancis), Borneo Eisenholz (Jerman),
Belian (Malaysia), dan Tambulian (Filipina). Pohon Ulin
mempunyai habitat terbatas dimana hanya tumbuh di hutan dataran rendah sampai
dengan ketinggian 500 m. Kayu ulin di dunia hanya terdapat di Indonesia,
Malaysia dan Filipina saja. Sungguh kayu yang langka.
PERISTIRAHATAN DI
SANGKIMA
Jika cukup puas sampai di pohon Ulin raksasa, pengunjung dapat kembali
dengan melalui jalan boardwalk
semula. Namun jika ingin mendapatkan tantangan kedua perjalanan dapat
dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak dibawah lebatnya hutan. Jika lelah
dapat istirahat di batang-batang kayu yang rebah.
Menjejak lantai hutan, menyeberang jembatan kayu, mendaki bukit akan
membawa pengunjung sampai di sebuah puncak bukit. Jika lelah atau sekedar ingin
bersantai menghirup udara segar, mendengar kicauan burung dan suara satwa liar,
pengunjung dapat istirahat di shelter
yang telah disediakan.
Dari puncak bukit, pengunjung disuguhi pemandangan hutan tropis yang
hijau dan lebih dramatis saat kabut putih turun menyapu hamparan hutan. Oh
indahnya ciptaan Tuhan.
Di Pos Sangkima pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas air bersih,
Balai Pertemuan Umum untuk sekedar istirahat, mushola dan sebuah kantin jika
kehabisan air minum atau makanan kecil. Apabila ingin menginap disediakan
fasilitas guest house yang dapat
disewa. .
PERJALANAN KE SANGKIMA
Taman Nasional Kutai sangat mudah ditempuh
dengan jalan darat karena tepat berada di Jalan Poros yang menghubungkan Kota
Bontang dan Sangata di Kilometer 37-40. Awal perjalanan dimulai dengan tujuan
ke Balikpapan, Kabupaten di ujung selatan Kalimantan Timur. Balikpapan dapat ditempuh
dengan pesawat udara dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar serta dari
wilayah Sulawesi seperti Manado dan Makasar. Sebagai gambaran, Garuda Indonesia
bisa anda nikmati sekitar 500-700 ribu saja dari Bandar Udara Juanda Surabaya.
Dari Balikpapan, anda dapat memilih naik
kendaraan umum atau sewa mobil. Rute yang ditempuh adalah Balikpapan-Samarinda
dilanjutkan ke Bontang lalu ke Sangkima. Kendaraan umum dengan Bus dapat
mencapai Balikpapan-Samarinda dengan biaya hanya sebesar 40 ribuan saja
dilanjutkan dengan bus Samarinda –Sengata dengan biaya hanya 40 ribuan saja.
Apabila anda menyukai tantangan, anda dapat naik motor Samarinda-Bontang selama
1.5 jam saja dilanjutkan Bontang-Sangkima hanya 30 menit saja.
Apabila anda ingin mendapatkan informasi lebih
lanjut mengenai Taman Nasional Kutai di Sangkima, anda bisa mendapatkannya di
Balai Taman Nasional Kutai, Jl. Awang Long Tromol Pos I Bontang, telepon
(0548)27218, Fax. (0548)22946, email atau kunjungi website. Selamat menikmati
wisata alam yang pasti tidak akan terlupakan.