Cari Blog Ini

Rabu, 09 Mei 2012

TROMBOSITOSIS

Peningkatan jumlah trombosit pada sebagian besar pasien tidak memberikan gejala dan tidak memerlukan terapi spesifik tetapi beberapa kasus dapat menimbulkan komplikasi serius bahkan kematian.1 2 Sebagian besar peningkatan jumlah trombosit >450x109/L terjadi secara insidentil dan transien. Pemeriksaan trombosit ulang sebaiknya dilakukan dalam beberapa minggu berikutnya.2

Jumlah trombosit yang tinggi lebih disebabkan oleh reaksi terhadap proses inflamasi, infeksi dan keganasan. TRombositosis juga dapat disebabkan oleh kelainan myeloproliferatif seperti trombositosis esensial dan polisitemia vera yang terjadi karena kelainan klonal dari system hematopoetik.2

Secara normal jumlah trombosit berkisar antara 150-450x109/L.1 Studi lain menunjukkan, trombosit normal berkisar antara 100-400x109/L pada individu sehat dan hanya kadang pada angka 400-450x109/L.3 Trombosit antar 350-450x109/L memerlukan follow up dan evaluasi lebih lanjut.3



Batasan trombositosis secara klinis bervariasi, banyak literature menyepakati jumlah trombosit darah tepi >450x109/L,4 atau jumlah trombosit >2 SD diatas rata-rata.1 Trombositosis pada dewasa didefinisikan apabila jumlah trombosit >450x109/L.3-5 Trombositosis diklasifikasikan dalam beberapa hal tergantung kepentingan penelitian diantaranya primer dan sekunder,4 6 7 familial, klonal dan reaktif (sekunder)2 serta pembagian trombositosis familial/ herediter, trombositosis dikaitkan kelainan myeloproliferatif/myelodisplasia (trombositosis klonal) dan trombositosis reaktif (sekunder).3 Pada studi ini dipakai beberapa terinologi pembagian trombositosis.  
 
Klasifikasi trombosit berdasarkan jumlah trombosit adalah:1
1.      Trombositosis ringan   :  500-700x109/L
2.      Trombositosis sedang :  700-900x109/L
3.      Trombositosis berat      :  >900x105/L
4.      Trombositosis ekstrim   :  >1000x109/L

Berdasarkan etiologinya, trombositosis dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:1
1.      Trombositosis  primer/autonom  (esensial)
2.      Trombositosis sekunder (reaktif)

Trombositosis primer terjadi apabila peningkatan jumlah trombosit disebabkan oleh gangguan sel hematopoetik sedangkan trombositosis reaktif atau sekunder terjadi akibat factor luar seperti inflamasi kronis, kanker, defisiensi besi, paska splenektomi.4 Pada sebagian besar kasus, trombositosis pertama kali terdeteksi pada pemeriksaan darah lengkap. Trombositosis sekunder lebih sering ditemukan daripada trombositosis sekunder.4

 Daftar pustaka
1.    Sutor AH. Thrombocytosis. Dalam: Lilleymen JS, Hann IM, Blanchette VS, penyunting . Pediatric Hematology: Edisi ke- 2. London: Churchill Livingstone; 2000. h 455-62
2.    Lanzkowsky P. Disorder of Platelet. Dalam: Lanzkowsky P. penyunting. Manual of Pediatric Hematology and Oncology: Edisi ke-.2. New York: Churchill Livingstone; 1995.h 219-20
3.    Diuna SB. Thrombocytosis. Disorder with Increases Platelet. Dalam: Nathan DG. Oski FA, penyunting, Hematology of Infancy and Childhood: Edisi ke- 5. Philadelphia:  Saunders ; 1998. h.1607
4.    Schwartz CL dan Cohen HJ. Mycloproliferative and Myclodysplatia Syndromes. Dalam: Pizzo PA dan Poplack DG. penyunting. Principles and Practice of Pediatric Oncology: Edisi ke- 3. Philadelphia: Lippincont-Raven; 1997. h 505-17
5.    J Marilyn dan J Mauco. Hemostasis and bleeding disorders. Dalam : Rudolph, MA , Hoffman JIE dan Rudolph DC. penyunting. Rudolph’Pediatrics: Edisi ke- 20. London : Prentice Hall International ( UK ); 1996 . h 1244.
6.    Corrigan JJ. Trombotic disorders. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM dan Arvin AM. penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics: Edisi ke-15. Philadelphia:  Saunders .; 1996  h. 1434.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar